Beberapa Hal Yang Harus Dibenahi Timnas Indonesia, Meski Berhasil Menang Telak Dari Myanmar 4-0
Jakarta - Timnas Indonesia meraih hasil positif dalam laga uji coba kedua di Turki dengan menang telak 4-1 atas Myanmar, Kamis (25/11) malam WIB. Kendati demikian, masih ada beberapa hal yang harus dibenahi.
Armada Shin Tae-yong sudah unggul 3-0 di 45 menit pertama. Masing-masing gol dibukukan oleh Ricky Kambuaya (4'), Irfan Jaya (12') dan Witan Sulaeman (33'). Skuad 'Garuda' kemudian mencetak gol keempat di menit 55 lewat sepakan penalti Ezra Walian.
Mereka lalu kebobolan di menit 73 usai gelandang
Myanmar, Hlaing Bo Bo, mencetak gol.
Kendati menang telak, masih ada beberapa hal yang harus dibenahi Timnas
Indonesia. Apalagi, perhelatan Piala AFF 2020 tinggal menghitung hari.
Di Piala AFF pada Desember mendatang, Indonesia dipastikan akan berhadapan dengan dua tim kuat, Malaysia dan Vietnam, yang juga tergabung di grup B. Sementara, dua lawan sisanya adalah Laos dan Kamboja yang juga tak bisa dianggap remeh.
Berangkat dari hal tersebut, kumparan menganalisa setidaknya terdapat 3 'penyakit' Timnas Indonesia yang masih harus dibenahi. Apa saja?
Salah Passing
Kemampuan passing para penggawa Timnas Indonesia memang menjadi satu hal yang rajin disorot pelatih Shin Tae-yong. Bahkan, usai pertandingan, Shin kembali membahas soal kemampuan dasar ini.
"Pemain akan terus saya ingatkan untuk tidak boleh membuat kesalahan-kesalahan elementer,"kata Shin dikutip situs resmi PSSI.
Di pertandingan kontra Myanmar, 'penyakit' yang satu ini juga masih belum hilang. Menurut statistik Lapang Bola, Timnas Indonesia melakukan 334 passing
away, dan 258 di antaranya berhasil. Ini artinya, 76 passing Timnas
Indonesia gagal menemui sasaran.
Kegagalan death, terutama ketika tengah berada di pertahanan lawan,
berakibat patahnya bangunan serangan. Alhasil, kesempatan Timnas
Indonesia untuk menciptakan peluang pun sirna.
Kesalahan passing tersebut juga membuat Timnas Indonesia mudah
kehilangan penguasaan bola. Padahal, Myanmar tak begitu ketat melakukan
pushing.
Jika tak segera dibenahi, Timnas Indonesia bukan tak mungkin akan begitu
kesulitan melawan Vietnam dan Malaysia. Jika tak mampu menguasai bola
dengan baik, kans kedua tim tersebut untuk terus mencecar pertahanan
Indonesia word play here terbuka lebar.
Antisipasi Umpan Silang
Kemudian, soal antisipasi umpan-umpan silang. Ini juga menjadi titik lemah Timnas Indonesia, terutama terkait bola-bola atas yang dikirim lawan ke kotak penalti. Ada satu momen di menit 35 saat para pemain Indonesia kewalahan mengantisipasi umpan silang yang dilakukan Myanmar.
Di momen tersebut, terjadi kemelut di depan gawang Indonesia, namun beruntungnya sepakan pemain Myanmar belum menemui sasaran. Satu gol yang bersarang ke gawang Indonesia juga lahir dari crossing pemain Myanmar lewat skema free kick.
Umpan tersebut disambar Hlaing Bo
via sundulan kepala dan diarahkan ke pojok kanan gawang timnas.
Skema gol Myanmar tersebut hampir serupa dengan gol Taiwan kala
berhadapan dengan Indonesia di leg pertama play-off Kualifikasi Piala
Asia 2023 pada 7 Oktober.
Saat itu, Indonesia menang 2-1 sebelum kembali meraih kemenangan dengan skor 3-0. Antisipasi umpan silang, terutama bola-bola udara, bahkan telah menjadi penyakit sejak Timnas Indonesia melakoni sisa pertandingan di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Ketika itu, Indonesia bermain imbang melawan Thailand (2-2), kalah dari Vietnam (0-4), dan dihantam Uni Emirat Arab (0-5).
Fokus Menit Akhir
Lagi-lagi, fokus menit akhir. Dalam laga uji coba pertama melawan
Afghanistan pada 16 November silam, hilang fokus di menit akhir menjadi
sebab kekalahan 0-1 Timnas Indonesia. Kala itu, Indonesia kebobolan di
menit 85.
Hal ini kembali terjadi di laga kontra Myanmar. Gol yang bersarang ke gawang timnas tercipta di 17 menit akhir. Persoalan ini sebenarnya juga terjadi di leg pertama play-off Kualifikasi Piala Asia 2023 melawan Taiwan pada 7 Oktober lalu.
Timnas Indonesia kebobolan di waktu tambahan babak kedua. Beruntungnya, mereka tetap menang dalam style dua pertandingan dan maju ke babak berikutnya.
Komentar
Posting Komentar